LAS BUSUR LISTRIK
Las busur listrik atau pada umumnya
disebut las listrik termasuk suatu proses penyambungan logam dengan menggunakan
tenaga listrik sebagai sumber panas. Jadi surnber panas pada las listrik
ditimbulkan oleh busur api arus listrik, antara elektroda las dan benda kerja.
Benda kerja merupakan bagian dari rangkaian aliran arus listrik las. Elektroda mencair bersama-sama dengan benda kerja akibat dari busur api arus listriik.
Gerakan busur api diatur sedemikian rupa, sehingga benda kerja dan elektroda yang mencair, setelah dingin dapat menjadi satu bagian yang sukar dipisahkan.
Jenis sambungan dengan las listrik ini merupakan sambungan tetap. Penggolongan macam proses las listrik antara lain, ialah :
1. Las listrik dengan Elektroda Karbon, misalnya :
aLas listrik dengan elektroda karbon tunggal
bLas listrik dengan elektroda karbon ganda.
Pad alas listrik dengan elektroda karbon, maka busur
listrik yang terjadi diantara ujung elektroda karbon dan logam atau diantara
dua ujung elektroda karbon akan memanaskan dan mencairkan logam yang akan
dilas. Sebagai bahan tambah dapat dipakai elektroda dengan fluksi atau
elektroda yang berselaput fliksi.
- Las Listrik dengan Elektroda Logam,
misalnya :
- Las listrik
dengan elektroda berselaput,
- Las listrik TIG
(Tungsten Inert Gas),
- Las listrik
submerged.
a.
Las listrik dengan elektroda berselaput
Las listrik ini menggunakan elektroda berelaput
sebagai bahan tambahan.
Busur listrik yang terjadi di antara ujung elektroda
dan bahan dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagaian bahan dasar.
Selaput elektroda yang turut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang
melindungi ujung elekroda kawah las, busur listrik terhadap pengaruh udara
luar. Cairan selaput elektroda yang membeku akan memutupi permukaan las yang
juga berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.
Perbedaan suhu busur listrik tergantung pada tempat
titik pengukuran, missal pada ujung elektroda bersuhu 3400° C, tetapi pada
benda kerja dapat mencapai suhu 4000° C.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar